Rabu, 24 November 2010

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA

PERATURAN I
UKURAN LAPANGAN

Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas
lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang : Minimal 25 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m
Maksimal 25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 m
Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m
Maksimal 22 m

TANDA LAPANGAN
· Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis
pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis
samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis
gawang (goal line).
· Lebar garis pembatas 8 cm.
· Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
· Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran
pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.

DAERAH PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai
berikut :
· Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat
diluar dari masing-masing tiang gawang.
· Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan
hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari
masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis
sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang
antara kedua tiang gawang tersebut.

TITIK PINALTI
· Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara
kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TITIK PINALTI KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah
antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
TENDANGAN SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan
dari setiap sudut.

DAERAH PERGANTIAN PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan
tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah
untuk pergantian pemain.
Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain
cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masingmasing
sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar
garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam
lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah
bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap
dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing
garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang
sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang
oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).
Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian
bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang
yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke
tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi
beban.

KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman
selama permainan.

PERMUKAAN LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan
penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang
harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat
lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti
tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi
berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang
gawang.
KEPUTUSAN 2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput
buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak
untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan
Internasional.
KEPUTUSAN 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok
pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa
jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar
tanda/titik ini adalah 8 cm.
KEPUTUSAN 4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas
lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja
pencatat waktu.

PERATURAN II
BOLA
KUALITAS DAN UKURAN

Bola harus :
· Berbentuk bulat.
· Terbuat dari kulit atau bahan lainnya.
· Minimum diameter 62 cm dan maximum 64 cm.
· Berat bola pada saat pertandingan dimulai minimum 400 gram
dan maximum 440 gram.
· Tekanannya sama dengan 0,4 – 0,6 atmosfir (400 – 600 g/cm³).

PENGGANTIAN BOLA RUSAK
Jika bola pecah atau rusak dalam suatu pertandingan:
· Pertandingan dihentikan sementara.
· Pertandingan dimulai kembali dengan menjatuhkan bola
pengganti di tempat dimana bola pertama tersebut rusak.
Jika bola pecah atau menjadi rusak ketika bola tidak dalam permainan
pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan pojok,
tendangan bebas, tendangan pinalti atau tendangan ke dalam :
· Pertandingan dimulai kembali sesuai dengan peraturan biasa.
· Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa ijin dari wasit.

KEPUTUSAN 1
Bola dari kulit laken/bulu (felt ball) tidak diperbolehkan.
KEPUTUSAN 2
Bola tidak diperbolehkan memantul kurang dari 55 cm dan tidak boleh
lebih dari 65 cm pada pantulan pertama ketika dijatuhkan dariketinggian 2 m. Dalam suatu pertandingan atau kompetisi, hanya bolabola
yang memenuhi persyaratan teknis minimal yang diatur dalam
Peraturan No.2 diperbolehkan untuk digunakan.
Dalam suatu pertandingan atau kompetisi FIFA dan pertandingan
lainnya di bawah pengawasan konfederasi, penggunaan bola Futsal
tergantung pada tiga logo persyaratan yang tercantum pada bola:
Logo resmi “FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” atau
Referensi “International Match Ball Standard”
Logo yang tertera pada bola menyatakan bahwa bola tersebut telah
diuji secara resmi dan sesuai dengan persyaratan teknis, masingmasing
kategori beda spesifikasi yang diatur dalam Peraturan No.2,
daftar persyaratan tambahan ditentukan pada setiap kategori
dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang ditunjuk oleh FIFA yang akan
melaksanakan pengujian tersebut.
Asosiasi Nasional dapat menyetujui penggunaan bola yang akan
digunakan untuk kompetisinya sendiri atau pada seluruh kompetisi yang
digelar, bola yang digunakan harus memenuhi salah satu dari tiga
persyaratan yang telah ditetapkan dari Peraturan No.2
Apabila asosiasi nasional memperbolehkan penggunaan bola berlogo
“FIFA APPROVED” atau “FIFA INSPECTED” untuk kompetisinya
sendiri, maka asosiasi nasional juga harus memperkenankan
penggunaan bola yang memegang rancangan bebas royalti
“Internasional Matchball Standard”.
Didalam kompetisi FIFA dan kompetisi lainnya dibawah pengawasan
konfederasi serta asosiasi nasional, tidak diperbolehkan bentuk iklan
komersial apapun tertera pada bola tersebut, kecuali untuk plakat
kompetisi, penyelenggara kompetisi serta merek dagang pabrik
pembuatnya dengan membatasi ukuran dan jumlah tanda-tanda
tersebut.

PERATURAN III
JUMLAH PEMAIN

PEMAIN
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim
terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.

PROSEDUR PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama
pertandingan berlangsung dengan mengikuti peraturan kompetisi resmi
yang dikeluarkan oleh FIFA, konfedarasi atau asosiasi.
Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang
pemain.
Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak
dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali
kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar
permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
· Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya
didaerah pergantiannya sendiri.
· Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada
daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain
yang diganti telah melewati batas lapangan.
· Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit,
apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
· Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk
lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain
aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti
menjadi pemain aktif.
Penjaga gawang boleh berganti tempat dengan pemain lainnya.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Ketika pergantian pemain sedang dilakukan, seorang pemain cadangan
masuk lapangan sebelum pemain yang akan digantikannya
meninggalkan lapangan secara sempurna maka:
· Permainan dihentikan.
· Pemain yang diganti diperintahkan untuk meninggalkan lapangan.
· Pemain pengganti tersebut diperingatkan dan menunjukkan kartu
kuning.
· Permainan dimulai kembali dengan melakukan tendangan bebas
tidak langsung dilakukan oleh tim lawan dari tempat dimana bola
berada ketika permainan dihentikan.
· Jika bola didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti, dilakukan dari tempat yang
terdekat dengan posisi bola ketika permainan dihentikan.

KEPUTUSAN 1
Pada permulaan permainan, setiap tim harus bermain dengan lima
orang pemain.
KEPUTUSAN 2
Jika dalam suatu pertandingan yang sedang berjalan pemain
dikeluarkan, maka pemain yang tersisa kurang tiga pemain
(termasuk penjaga gawang), pertandingan harus dihentikan untuk
seterusnya.
KEPUTUSAN 3
Ofisial tim boleh berikan instruksi taktik kepada para pemainnya
selama pertandingan berlangsung. Tetapi ofisial tim tidak dapat/tidak
boleh mencampuri gerakan para pemain dan para wasit, dan harus
selalu berlaku dengan yang wajar.
PERATURAN IV
PERLENGKAPAN PEMAIN
KESELAMATAN

Seorang pemain tidak boleh menggunakan peralatan atau memakai
apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya,
termasuk bentuk perhiasan apapun.

DASAR PERLENGKAPAN
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
· Seragam atau kostum.
· Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch
pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
· Kaos kaki.
· Pengaman kaki (shinguards).
· Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat
dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet
atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu
adalah wajib.

SERAGAM ATAU KOSTUM
· Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian
belakang kostum.
· Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna
bajunya.
Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada
bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

PENGAMAN KAKI (Shinguards).
· Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
· Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
· Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

PENJAGA GAWANG
· Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di
bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.
· Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah
membedakannya dari pemain lain serta wasit.
· Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti
penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti,
oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang
dengan nomor pemain itu sendiri.

PELANGGARAN DAN SANGSI
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
· Pemain yang melakukan kesalahan akan diperintahkan oleh wasit
untuk meninggalkan lapangan, membetulkan perlengkapannya
atau melengkapi salah satu perlengkapan yang hilang atau belum
dipakai. Pemain tidak boleh kembali ke dalam lapangan tanpa
melapor terlebih dahulu kepada salah seorang wasit, yang
kemudian memeriksa perlengkapan pemain tersebut. Pemain
diperkenankan masuk kembali, ketika bola berada diluar
permainan (when the ball is out of play)

MEMULAI KEMBALI PERTANDINGAN
Jika Wasit hentikan permainan (sementara) untuk berikan peringatan
dan menunjukkan kartu kuning terhadap pemain (yang) melakukan
pelanggaran.
· Memulai kembali pertandingan dengan tendangan bebas tidak
langsung dilakukan pemain dari tim lawan dari tempat bola
berada ketika wasit hentikan permainan

KEPUTUSAN
1. Para pemain tidak boleh memperlihatkan kaos dalam yang
memuat slogan atau iklan.
Pemain yang melepaskan baju kaos memperlihatkan slogan atau
iklan harus diberikan sangsi oleh pengurus bidang kompetisi.
2. Baju kaos harus pakai lengan.

PERATURAN V
WASIT
WEWENANG WASIT

Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki
wewenang penuh untuk memegang teguh Peraturan Permainan
sehubungan dengan pertandingan dimana ia telah ditunjuk untuk
memimpinnya, terhitung mulai dari saat ia masuk sampai dengan ia
meninggalkan lapangan tersebut.

KEKUASAAN DAN TANGGUNG JAWAB WASIT
· Memegang teguh Peraturan Permainan.
· Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi pelanggaran
pada salah satu tim, namun pada saat yang sama tim yang
dilanggar mempunyai kesempatan untuk mencetak gol. Tetapi,
jika kesempatan tersebut tidak dapat diraihnya, wasit tetap akan
memberikan hukuman kepada tim yang membuat pelanggaran
sebelumnya.
· Mencatat hasil pertandingan sebagai bahan laporan pertandingan,
termasuk memberikan hukuman terhadap para pemain dan/atau
ofisial tim pada insiden lainnya yang terjadi sebelum, selama dan
seusai pertandingan.
· Bertindak sebagai pencatat waktu jika ofisial/petugas yang
ditetapkan, tidak hadir.
· Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk
setiap pelanggaran peraturan atau yang disebabkan oleh bentuk
campur tangan luar.

· Memberikan hukuman terhadap pemain yang salah dan
mengeluarkan pemain tersebut.
· Memastikan/menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang tidak
berkepentingan masuk kedalam lapangan.
· Menghentikan pertandingan jika, menurut pendapatnya, seorang
pemain terluka parah dan memastikan bahwa ia dipindahkan dari
lapangan.
· Memperkenankan permainan diteruskan hingga bola keluar
lapangan permainan jika seorang pemain, menurut pendapatnya,
hanya cidera ringan.
· Memastikan bahwa setiap bola yang digunakan memenuhi
persyaratan dari Peraturan No.2

KEPUTUSAN WASIT
Semua keputusan wasit mengenai fakta yang berhubungan dengan
permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Wasit dan wasit kedua hanya dapat merubah keputusannya, jika
menyadari bahwa mereka membuat kesalahan atau jika mereka
beranggapan itu perlu dilakukan, asalkan permainan belum dimulai
kembali atau pertandingan (belum) diakhiri.

KEPUTUSAN 1
Jika wasit dan wasit kedua, secara bersamaan mengeluarkan sinyal
pelanggaran secara bersamaan dan terdapat perbedaan keputusan,
maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.
KEPUTUSAN 2
Wasit dan wasit kedua, memiliki hak memperingatkan atau
mengeluarkan pemain, tetapi jika terjadi perbedaan diantara mereka,
maka tetap keputusan wasitlah yang dibenarkan.

PERATURAN VI
WASIT KEDUA
TUGAS
Wasit kedua ditunjuk untuk menjalankan sisi lapangan yang berlawanan
dari posisi wasit. Ia juga diperkenankan menggunakan peluit. Wasit
kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan sesuai dengan
Peraturan Permainan.
WASIT KEDUA
· Memiliki kekuasaan untuk menghentikan permainan untuk setiap
pelanggaran Peraturan.
· Memastikan bahwa pergantian pemain dilakukan dengan baik.

Dalam hal ini sering terjadi dimana tindakan yang diambil wasit kedua
tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, maka wasit dapat
membebas tugaskan wasit kedua dari tugas-tugasnya dan mengatur
pergantian wasit kedua. Seusai pertandingan melaporkannya kepada
pejabat yang berwenang.
KEPUTUSAN
Penggunaan wasit kedua diwajibkan pada pertandingan Internasional.

PERATURAN VII
PENCATAT WAKTU DAN WASIT KETIGA
TUGAS DAN KEWAJIBAN
Seorang pencatat waktu (Timekeeper) dan adanya wasit ketiga adalah
penunjukan. Mereka duduk disisi luar pada pertengahan lapangan, disisi
yang sama dengan daerah pergantian pemain. Seorang pencatat waktu
dan wasit ketiga dilengkapi dengan jam/pencatat waktu yang sesuai(chronometer) serta peralatan yang diperlukan lainnya untuk
mengakumulasi jumlah pelanggaran yang dilakukan, yang disediakan
oleh asosiasi atau klub pemilik lapangan.
PENCATAT WAKTU (The Time Keeper)
Memastikan bahwa lama waktu disesuaikan dengan ketentuan
Peraturan No.8 dengan:
· Menjalankan jam penghitung/pencatat waktu (chronometer)
setelah tendangan permulaan (kick-off).
· Menghentikan jam (chronometer) ketika bola tidak dalam
permainan.
· Memulai kembali permainan setelah tendangan kedalam, gol (bola
masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan
dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu time-out atau wasit
menjatuhkan bola.
· Memeriksa waktu time-out (waktu sela) satu menit.
· Memeriksa tepat dua menit sewaktu menghukum ketika pemain
telah dikeluarkan (send off).
· Menunjukkan akhir dari paruh pertama permainan dan akhir dari
pertandingan, akhir dari perpanjangan waktu serta akhir dari time
out dengan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dengan yang
digunakan oleh wasit.
· Mencatat seluruh time-out yang tersisa bagi masing-masing tim,
memberitahukan wasit dan tim dengan benar serta memberikan
ijin untuk time-out ketika diminta oleh pelatih kedua tim
(Peraturan No.8)
· Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masingmasing
tim, yang dicatat oleh wasit dalam setiap babak dalam
pertandingan dan memberi sinyal ketika kesalahan kelima sudah
dilakukan oleh salah satu tim.

WASIT KETIGA
Wasit ketiga membantu mencatat waktu:
· Mencatat lima kesalahan pertama yang dilakukan oleh masingmasing
pemain disetiap babak dicatat oleh para wasit dan
memberi sinyal jika kesalahan kelima sudah dilakukan oleh salah
satu tim.
· Mencatat penghentian permainan dan alasan-alasannya.
· Mencatat nomor pemain yang mencetak gol.
· Mencatat nama-nama serta nomor pemain yang mendapat
peringatan dan dikeluarkan.
· Memberikan/menyediakan informasi yang relevan mengenai
permainan.
Dalam kejadian campur tangan yang tidak pantas/diluar batas dilakukan
oleh pencatat waktu atau wasit ketiga, maka wasit akan membebas
tugaskan mereka, mengatur penggantinya serta melaporkan kepada
pihak atau pejabat yang berwenang, seusai pertandingan.
Dalam hal cidera, wasit ketiga dapat mengganti wasit atau wasit kedua.

KEPUTUSAN 1
Untuk pertandingan Internasional, diwajibkan untuk menggunakan
pencatat waktu dan wasit ketiga.
KEPUTUSAN 2
Untuk pertandingan Internasional, jam pencatat waktu (chronometer)
yang digunakan harus disesuaikan dengan seluruh fungsi-fungsi yang
diperlukan (pencatatan waktu yang tepat, alat untuk mencatat sewaktu
menghukum dua menit bagi empat pemain secara
serentak/simultaneous), serta memantau pengumpulan kesalahan oleh
masing-masing tim selama setiap babak permainan.
PERATURAN VIII
LAMANYA PERTANDINGAN

PERIODE PERMAINAN
WAKTU UNTUK TIME-OUT (waktu sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit
disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan
Time-out:
· Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat
waktu untuk time-out selama satu menit.
· Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi
hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola
(menguasai bola).
· Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola
tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi
sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
· Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada
didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin
menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan
hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) - yang
sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial
yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.
· Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada
babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali
time-out.

JARAK WAKTU ISTIRAHAT
Waktu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit.
KEPUTUSAN DAN PENUGASAN
KEPUTUSAN 1
Jika Pencatat waktu tidak ada, pelatih minta time-out kepada wasit.
KEPUTUSAN 2
Jika peraturan kompetisi menetapkan bahwa perpanjangan waktu
dilaksanakan pada akhir dari waktu normal, maka tidak ada time-out
selama perpanjangan waktu (extra time) tersebut.

PERATURAN IX
MEMULAI dan MEMULAI KEMBALI PERMAINAN
PENDAHULUAN

Pemilihan tempat diputuskan melalui lemparan koin. Tim yang menang
pada lemparan koin memutuskan gawang yang ingin diserang pada
babak pertama pertandingan tersebut.
Tim lainnya melakukan tendangan pada babak pertama untuk memulai
pertandingan.
Tim yang memenangkan lemparan koin melakukan tendangan pertama
untuk mulai pertandingan dibabak kedua.
Pada babak kedua dari pertandingan, Tim-tim berpindah tempat
(bench), dan menyerang gawang lawan.
TENDANGAN Permulaan (Kick-off)
Kick-off adalah cara untuk memulai permainan:
· Pada permulaan babak pertama pertandingan.
· Setelah gol tercetak/tercipta.
· Pada permulaan babak kedua dari pertandingan.
· Pada permulaan masing-masing periode perpanjangan waktu, jika
dilakukan.
· Gol dapat dicetak/tercipta langsung dari kick-off.
PROSEDUR
· Seluruh pemain berada dalam setengah lapangannya sendiri.
Lawan dari tim yang melakukan kick-off paling kurang 3 m dari
bola hingga bola sudah dalam permainan.
· Bola ditempatkan dititik tengah lapangan.
· Wasit memberikan isyarat untuk memulai kick-off.
· Pada saat memulai pertandingan kick-off yang sah, apabila bola
ditendang dan bergerak kearah depan.
· Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya
sampai bola tersebut telah menyentuh/disentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, tendangan permulaan dilakukan
oleh tim lainnya (tim lawannya)
PELANGGARAN DAN SANGSI
· Jika penendang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum
tersentuh/disentuh oleh pemain lainnya, maka tendangan bebas
tidak langsung diberikan kepada Tim lawan, dilakukan dari tempat
terjadinya pelanggaran.
· Jika pelanggaran dilakukan oleh pemain didalam daerah pinalti
lawan, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti dari tempat terdekat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut.
· Untuk setiap pelanggaran prosedur kick-off, maka kick-off
MENJATUHKAN BOLA = BOLA WASIT
Menjatuhkan bola adalah cara untuk memulai kembali pertandingan
setelah penghentian sementara, menjatuhkan bola merupakan cara
untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola
mati. Atau permainan dihentikan bukan karena bola melewati garis
samping atau garis gawang atau untuk alasan apapun yang tidak
disebutkan dalam peraturan permainan.
PROSEDUR
Salah seorang Wasit menjatuhkan bola ditempat dimana bola berada
ketika permainan dihentikan, kecuali jika dia dalam daerah pinalti,
dimana dalam hal ini ia menjatuhkan bola tersebut pada garis daerah
pinalti, ditempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan
dihentikan. Permainan dimulai kembali atau bola dalam permainan
ketika bola sudah menyentuh lapangan.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Bola dijatuhkan lagi/kembali..
· Jika Bola disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh
permukaan lapangan (tanah).
· Jika bola meninggalkan lapangan setelah kontak dengan tanah,
tanpa disentuh oleh pemain.
KETENTUAN KHUSUS
· Tendangan bebas diberikan kepada tim bertahan didalam daerah
pinalti sendiri, boleh dilaksanakan dari titik mana saja dalam
daerah pinalti.
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim penyerang
di dalam daerah pinalti tim lawannya, harus dilakukan dari garis
daerah pinalti pada titik terdekat dimana pelanggaran
dilakukan/terjadi.
· Dropped ball untuk memulai kembali permainan di dalam daerah
pinalti, harus dilakukan di atas garis daerah pinalti pada titik
terdekat dimana bola berada ketika permainan dihentikan.

PERATURAN X
BOLA DI DALAM DAN DI LUAR PERMAINAN
BOLA DILUAR PERMAINAN

Bola diluar permainan, jika :
· Bola secara keseluruhan melewati garis gawang, apakah
menggelinding atau melayang.
· Permainan telah dihentikan sementara oleh wasit.
· Bola menyentuh langit-langit.
BOLA DIDALAM PERMAINAN
Bola dalam permainan setiap waktu termasuk ketika :
· Bola memantul dari tiang gawang atau memantul palang gawang
ke dalam lapangan.
· Bola memantul/menyentuh wasit ketika mereka masih berada
didalam lapangan.
KEPUTUSAN
Ketika pertandingan sedang dimainkan/berlangsung pada lapangan
indoor dan secara tidak sengaja bola menyentuh langit-langit,
Permainan akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam,
diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola.
Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada garis terdekat
dibawah langit-langit dimana bola menyentuhnya.

PERATURAN 11
CARA MENCETAK GOL
GOL MASUK GAWANG

Kecuali ditentukan lain dari peraturan ini, dapat dikatakan gol ketika
keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang
gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak
dilemparkan, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang
pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.
TIM PEMENANG
Tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan
adalah pemenangnya. Jika kedua tim mencetak gol yang sama atau
tidak tercetak/tercipta gol, maka pertandingan dinyatakan imbang atau
seri.
PERATURAN DAN PERTANDINGAN
Untuk suatu pertandingan yang berakhir seri, peraturan kompetisi boleh
menyatakan ketentuan yang menyertakan perpanjangan waktu atau
dilakukan tendangan dari titik pinalti untuk menentukan pemenangnya.

PERATURAN 12
KESALAHAN-KESALAHAN dan KELAKUKAN JAHAT
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG

Tendangan bebas langsung diberikan kepada tim lawan, jika seorang
pemain melakukan salah satu dari enam bentuk pelanggaran dibawah
ini, dengan pengamatan wasit dan itu merupakan tindakan yang kurang
berhati-hati, kasar atau menggunakan tenaga yang berlebihan :
· Menendang atau mencoba menendang lawan.
· Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.
· Menerjang lawan.
· Mendorong lawan, meskipun dengan bahunya.
· Memukul atau mencoba memukul lawan.
· Mendorong lawan.
Tendangan bebas langsung juga dapat diberikan kepada tim lawan, jika
seseorang pemain melakukan pelanggaran sebagai berikut :
· Memegang lawan.
· Meludah pada lawan.
· Melakukan sliding tackle dalam rangka mencoba merebut bola
ketika bola sedang dimainkan/dikuasai oleh lawan. Kecuali untuk
penjaga gawang didaerah pinaltinya sendiri dan dengan syarat ia
tidak bermain dengan hati-hati, kasar atau menggunakan
kekuatan yang berlebihan.
· Menyentuh lawan sebelumya, ketika berusaha menguasai bola.
· Memegang bola secara sengaja, kecuali dilakukan oleh penjaga
gawang didaerah pinaltinya sendiri.
Tendangan bebas langsung dilakukan dari tempat dimana terjadinya
pelanggaran.
Semua pelanggaran yang disebutkan diatas merupakan kumpulan
pelanggaran yang diakumulasikan.
TENDANGAN PINALTI
Tendangan pinalti diberikan, jika seorang pemain telah melakukan
pelanggaran didaerah pinaltinya sendiri, tidak peduli dimana posisi
bola, tetapi asalkan bola dalam permainan atau bola hidup.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika seorang
penjaga gawang telah melakukan salah satu pelanggaran dibawah ini :
· Setelah melepaskan bola dari tangannya, ia menerima kembali
dari rekan tim (dengan kaki/tangan), sebelum melewati garis tengah atau sebelum dimainkan atau belum disentuh oleh pemain
lawan.
· Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, dengan
secara sengaja dikembalikan kepadanya oleh rekan tim (back
pass).
· Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya, setelah ia
menerima bola langsung dari tendangan kedalam yang dilakukan
oleh rekan tim.
· Menyentuh atau menguasai bola dengan tangannya atau kaki,
lebih dari empat detik.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, dilakukan
ditempat terjadinya pelanggaran, jika menurut pendapat wasit seorang
pemain:
· Bermain dengan cara yang membahayakan.
· Dengan cara sengaja menghalang-halangi gerakan pemain lawan
tanpa ada bola padanya (yang dimaksud bola tidak dalam jarak
permainan).
· Mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya.
· Melakukan pelanggaran lainnya yang tidak disebutkan
sebelumnya pada Peraturan No.12, yang mana permainan
dihentikan untuk memberi peringatan atau mengeluarkan
seorang pemain.
Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, dari
tempat dimana terjadinya pelanggaran. Kecuali, terjadi didalam daerah
pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti ditempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.

SANGSI DISIPLIN

Kartu kuning dan kartu merah hanya dapat ditunjukkan kepada para
pemain atau para (pemain) cadangan.
Para wasit memiliki kekuasaan untuk memutuskan sangsi disiplin
kepada para pemain dari sejak ia masuk lapangan sampai
meninggalkan lapangan setelah isyarat peluit akhir.
PELANGGARAN YANG DIPERINGATKAN
Seorang pemain diperingatkan dan menunjukkan kartu kuning, jika ia
melakukan pelanggaran-pelanggaran sebagai berikut :
· Bersalah karena melakukan tindakan yang tidak sportif.
· Memperlihatkan perbedaan pendapatnya dengan melontarkan
perkataan atau aksi yang tidak baik.
· Tetap melanggar Peraturan Permainan.
· Memperlambat atau mengulur-ulur waktu pada saat memulai
kembali permainan.
· Tidak mengikuti perintah untuk menjaga jarak yang ditentukan
ketika dilakukan tendangan sudut, tendangan kedalam,
tendangan bebas atau tendangan gawang.
· Masuk atau kembali ke lapangan tanpa ijin wasit atau melanggar
prosedur pergantian pemain.
· Secara sengaja meninggalkan lapangan tanpa ijin dari wasit.
Untuk setiap pelanggaran, dan kepada lawan akan diberikan tendangan
bebas tidak langsung, dilakukan ditempat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut. Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah
pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis
daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana terjadinya
pelanggaran tersebut dan selain itu kepada pemain itu diberikan
peringatan dengan menunjukkan kartu kuning.
PELANGGARAN YANG DAPAT MENYEBABKAN PEMAIN
DIKELUARKAN
Seorang pemain atau pemain cadangan dikeluarkan dengan
menunjukkan kartu merah, jika ia melakukan salah satu pelanggaran
sebagai berikut :
· Pemain bermain sangat kasar.
· Pemain melakukan tindakan kasar.
· Meludah pada lawan atau orang lain.
· Menghalangi lawan untuk mencetak gol atau kesempatan
mencetak gol dengan sengaja memegang bola dengan cara yang
tidak diperkenankan dalam peraturan (hal ini tidak berlaku kepada
penjaga gawang didalam daerah pinaltinya sendiri).
· Mengagalkan pemain lawan yang berkesempatan menciptakan
gol dengan bergerak maju kedepan menuju ke arah gawang
pemain tersebut. Dengan melakukan tindakan pelanggaran yang
dapat dikenai hukuman melalui tendangan bebas atau tendangan
pinalti.
· Mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menghina atau kata-kata
caci-maki.
· Menerima peringatan (Kartu Kuning) kedua didalam pertandingan
yang sama.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
Jika permainan dihentikan untuk sementara karena pemain melakukan
pelanggaran No.6 atau No.7, tanpa melakukan pelanggaran peraturan
lainnya, maka permainan dimulai kembali dengan tendangan bebas
tidak langsung yang diberikan kepada tim lawan dan dilakukan
ditempat dimana pelanggaran awal terjadi. Jika pelanggaran ini terjadi
didalam daerah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung
dilakukan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana
pelanggaran terakhir terjadi.
KEPUTUSAN - KEPUTUSAN
1. Seorang pemain yang dikeluarkan oleh wasit (send off) tidak dapat
ikut kembali kepermainan yang sedang berjalan, maupun duduk
dibangku pemain cadangan dan harus meninggalkan sekitar
lapangan. Pemain cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit
setelah rekan timnya dikeluarkan, kecuali tercipta gol oleh lawannya
sebelum masa dua menitnya berakhir, dan pemain secara sah telah
diijinkan oleh pencatat waktu. Dalam hal ini ditetapkan aturan
sebagai berikut :
· Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan
tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka
tim yang hanya dengan 4 pemain dapat memasukkan pemain
kelimanya.
· Jika kedua tim bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, maka
kedua tim tetap bermain dengan jumlah yang sama.
· Jika dalam pertandingan dimana terdapat 5 pemain bermain
melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim
dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim
dengan 3 orang pemain dapat menambah hanya satu orang
pemain lagi.
· Jika kedua tim bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka
kedua tim tetap dengan jumlah pemain yang sama.
· Jika tim yang mencetak gol adalah salah satu dari tim dengan
pemain yang lebih sedikit, maka permainan diteruskan tanpa
menambah jumlah pemain.
2. Tergantung pada peraturan 12.
Pemain boleh sodorkan/operkan bola ke penjaga sendiri dengan
kepala (sundulan pada bola dengan kepala), dengan dada atau lutut
dan cara lain, asalkan bola telah melewati garis tengah (lapangan)
atau telah menyentuh/disentuh atau dimainkan oleh pemain lawan.
Tetapi, jika menurut pendapat wasit, pemain sengaja melakukan
tipuan ketika bola dalam permainan menghindari peraturan ini,
pemain itu bersalah, berkelakuan tidak sportif. Pemain diberikan
peringatan dan menunjukkan kartu kuning, dan tendangan bebas
tidak langsung diberikan kepada tim lawan dilaksanakan dari tempat
di mana pelanggaran terjadi dalam kondisi seperti itu, tidak ada
hubungannya apakah penjaga gawang kemudian menyentuh bola
dengan tangannya atau tidak.
Pelanggaran yang dilakukan pemain dalam usaha untuk menghindar
dari ketentuan dan makna dari peraturan 12.
3. Menyerang yang dapat membahayakan keselamatan lawannya,
harus diberikan sangsi sebagai pemain sangat kasar (must be
sanctioned as serious foul play).
4. Tiap tindakan pura-pura di dalam lapangan adalah berniat menipu
wasit, harus diberikan sangsi sebagai kelakuan tidak sportif (must be
sanctioned as unsporting behaviour).
5. Pemain yang melepaskan baju kaos/shirt ketika merayakan suatu
gol, harus diberikan peringatan untuk kelakuan tidak sportif (must be
caution for unsporting behaviour).

PERATURAN 13
TENDANGAN BEBAS
TENDANGAN BEBAS

Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tidak
langsung.
Untuk kedua tendangan bebas bola harus diam dan tidak bergerak dan
penendang tidak boleh menyentuh bola kedua kalinya sebelum
disentuh/tersentuh oleh pemain lainnya.
TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Jika tendangan bebas langsung dilakukan kearah gawang dan gol
terjadi, maka gol tersebut dinyatakan sah.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Gol hanya dapat tercetak dan dinyatakan sah, apabila bola tersebut
sudah menyentuh/tersentuh pemain lainnya sebelum masuk kegawang.
POSISI TENDANGAN BEBAS
· Seluruh pemain lawan paling kurang harus berada tidak kurang
banyak 5 m dari bola sampai bola dalam permainan.(until it is in
play)
· Bola kembali berada dalam permainan setelah bola ditendang,
disentuh/tersentuh atau dimainkan oleh pemain lain.
· Ketika tim bertahan laksanakan tendangan bebas dari dalam
daerah pinalti sendiri, semua pemain lawan harus berada di luar
daerah pinalti. Bola dalam permainan segera setelah
meninggalkan keluar daerah penalti.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika ketika tendangan bebas dilakukan, posisi lawan berada lebih dekat
dengan bola dari jarak yang ditentukan maka:
· Tendangan bebas dilakukan ulang (diulang).
Jika setelah bola berada dalam permainan, penendang
menyentuh/memainkan bola kedua kalinya sebelum tersentuh/disentuh
oleh pemain lainnya maka:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilakukan dari tempat dimana terjadinya pelanggaran.
Jika pelanggaran ini terjadi didalam daerah pinalti, maka tendangan
bebas tidak langsung dilakukan dari garis daerah pinalti, dilaksanakan
dari tempat dimana pelanggaran terjadi.(from the place where the
infringement)
Jika tendangan bebas dilakukan lebih dari 4 detik maka:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi.

TANDA ISYARAT DARI WASIT

TENDANGAN BEBAS LANGSUNG
Wasit menunjuk pada satu lengannya secara horizontal, menunjuk arah
tendangan yang akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran
yang dihitung sebagai kesalahan yang diakumulasikan, wasit menunjuk
kearah posisi terjadinya pelanggaran, sementara jari lainnya memberi
isyarat kepada wasit ketiga, atau ofisial pertandingan lainnya agar
mengetahui bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai pelanggaran
yang diakumulasikan.
TENDANGAN BEBAS TIDAK LANGSUNG
Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan
menaikkan tangan diatas kepala. Ia tetap mengangkat tangannya
dengan posisi tersebut hingga tendangan telah dilakukan dan bola telah
menyentuh/disentuh pemain lain atau keluar lapangan permainan.

PERATURAN 14
PELANGGARAN YANG DIAKUMULASIKAN
PELANGGARAN TERAKUMULASI

· Hukuman tersebut dilakukan dengan memberikan tendangan
bebas langsung seperti disebutkan dalam Peraturan No.12.
· Lima kesalahan yang telah dilakukan oleh masing-masing tim
diakumulasikan dibabak pertama dan dicatat dalam ringkasan
pertandingan.
POSISI TENDANGAN BEBAS
Untuk kumpulan lima jenis pelanggaran pertama dicatat oleh kedua tim
di setiap babaknya:
· Para pemain dari tim lawan boleh membentuk dinding untuk
mempertahankan tendangan bebas.
· Seluruh pemain lawan harus berada tidak kurang berjarak 5 meter
dari bola, sampai bola dalam permainan.
· Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.
Pada permulaan dari terjadinya pelanggaran akumulasi yang keenam
dicatat untuk kedua tim pada setiap babak:
· Para pemain tim lawan tidak boleh membentuk dinding (untuk
mempertahankan tendangan bebas yang diberikan akibat
Pelanggaran keenam).
· Pemain yang melakukan tendangan bebas harus diidentifikasi
dengan baik dan jelas.
· Penjaga gawang harus tetap dalam daerah pinaltinya dengan
tidak kurang jarak 5 meter dari bola.
· Seluruh pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar
dengan bola dan paralel dengan garis gawang, dan diluar daerah
pinalti. Mereka harus berjarak tidak kurang 5 meter dari bola dan
tidak boleh mengganggu pemain yang akan melakukan
tendangan bebas. Tidak boleh ada pemain lain yang boleh
melewati barisannya yang sejajar dengan posisi bola (tidak boleh
melewati garis imajiner) sampai bola telah disentuh atau
dimainkan.
PROSEDUR
untuk pelanggaran keenam dan pelanggaran terakumulasi
selanjutnya
· Pemain yang melakukan tendangan bebas, harus menendang
bola dengan tujuan mencetak gol dan tidak boleh mengoper bola
kepada pemain kawan satu timnya
· Setelah tendangan bebas dilakukan, tidak ada pemain yang boleh
menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga
gawang, atau telah memantul pada tiang gawang atau palang
gawang atau telah meninggalkan lapangan (yang dimaksud
keluar lapangan).
· Jika seorang pemain telah melakukan pelanggaran keenam bagi
timnya pada posisi diantara garis tengah lapangan dan titik pinalti
kedua 10 meter dari garis gawang tendangan bebas dilakukan
dari titik pinalti kedua. Seperti yang telah di jelaskan pada
peraturan No.1. Tendangan bebas dilakukan sesuai dengan
ketentuan “Posisi dari tendangan bebas”.
· Jika seorang pemain melakukan kesalahan keenam dari timnya
dari bagian lapangannya sendiri antara garis 10 m dan garis
gawang, tim yang diberi tendangan bebas tersebut dapat memilih
apakah mengambilnya dari titik pinalti kedua atau dari tempat
dimana pelanggaran terjadi.
· Tambahan untuk perpanjangan waktu harus diberikan untuk
sebuah tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap
permainan.
· Jika permainan masuk kedalam waktu tambahan, maka semua
pelanggaran yang telah diakumulasikan dari babak kedua
pertandingan, tetap berlanjut untuk diakumulasikan kedalam
waktu tambahan.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim bertahan melanggar terhadap peraturan
tendangan dari titik pinalti kedua:
· Tendangan diulang jika tidak tercipta gol.
· Tendangan tidak diulang jika gol tercipta.
Jika pemain dari tim yang sama yang melanggar peraturan tendangan
dari titik pinalti kedua:
· Tendangan diulang jika gol tercipta.
· Jika gol tidak tercipta, wasit hentikan permainan dan memulai
kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung
diberikan tim lawan, dilaksanakan dari tempat bola berada ketika
pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar peraturan
tendangan dari titik pinalti kedua, ini setelah bola dalam permainan:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi kecuali
kejadian ini terjadi didalam daerah pinalti, dimana dalam hal ini
tendangan bebas langsung dilakukan dari garis daerah pinalti
pada saat tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang
melakukan pelanggaran dari peraturan ini:
· Tendangan bebas diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh / ditendang ke
depan.
· Tendangan bebas diulang.
Jika bola mantul ke dalam permainan dari penjaga gawang, dari palang
gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu
(benda):
· Wasit hentikan permainan (sementara);
· Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (=dropped
ball) pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda) .

PERATURAN 15
TENDANGAN PINALTI

Tendangan pinalti diberikan terhadap tim yang melakukan pelanggaran
yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, di dalam daerah
pinaltinya sendiri dan ketika bola dalam permainan.
Gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti.
Diperkenankan waktu tambahan untuk tendangan pinalti yang akan
dilakukan pada akhir setiap babak atau pada akhir setiap periode
perpanjangan waktu.
POSISI BOLA DAN PARA PEMAIN
Bola :
· Bola ditempatkan di titik pinalti.
Pemain yang mengambil tendangan pinalti:
· Teridentifikasi dengan benar
Penjaga gawang tim bertahan:
· Tetap berada pada garis gawangnya, menghadap ke penendang,
diantara kedua tiang gawang, di bawah palang gawang hingga
bola telah ditendang.
Posisi pemain lain selain penendang:
· Tetap berada didalam lapangan.
· Diluar daerah pinalti
· Dibelakang atau di samping titik pinalti.
· Paling kurang berjarak 5 meter dari titik pinalti.
PROSEDUR
· Pemain yang melakukan tendangan pinalti menendang bola ke
arah depan.
· Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak boleh
memainkan bola untuk kedua kali hingga bola
disentuh/menyentuh pemain lainnya.
· Bola dalam permainan dan setelah bola ditendang dan bergerak
kearah depan.
Ketika dilakukan tendangan pinalti terjadi selama pertandingan normal
dilakukan atau dengan waktu perpanjangan baik setengah babak
maupun penuh, untuk melakukan tendangan pinalti atau tendangan
pinalti diulang, sebuah gol diberikan atau dikatakan sah jika sudah
melewati kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang.
· Bola menyentuh salah satu tiang gawang, atau kedua tiang
gawang atau palang gawang dan atau penjaga gawang.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika seorang pemain dari tim yang bertahan melanggar peraturan ini :
· Tendangan diulang, jika tidak tercipta gol.
· Tendangan tidak diulang, jika tendangan tercipta gol.
Jika rekan tim pemain yang melaksanakan tendangan melanggar
peraturan ini maka :
· Tendangan diulang, jika tercipta gol.
· Jika tidak teripta gol, wasit hentikan permainan dan memulai
kembali permainan dengan tendangan bebas tidak langsung
untuk tim bertahan, dilaksanakan dari tempat dimana bola berada
(saat itu) ketika pelanggaran terjadi.
Jika pemain yang melaksanakan tendangan melanggar peraturan
tendangan pinalti ini, setelah bola berada dalam permainan:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali
tendangan terjadi didalam daerah pinalti, yang mana tendangan
bebas tidak langsung dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada
tempat yang terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika pemain dari tim bertahan dan pemain dari tim penyerang
melakukan pelanggaran dari peraturan ini :
· Tendangan pinalti diulang.
Jika bola mengenai sesuatu (benda) setelah disentuh/ditendang ke
depan :
· Tendangan diulang.
Jika bola mantul kedalam permainan dari penjaga gawang, dari palang
gawang atau dari tiang gawang dan kemudian mengenai sesuatu
(benda):
wasit hentikan permainan (sementara).
Memulai kembali permainan dengan menjatuhkan bola (dropped ball)
pada tempat dimana bola mengenai sesuatu (benda).

PERATURAN 16
TENDANGAN KEDALAM

Tendangan kedalam adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol
tidak dapat disahkan langsung dari tendangan kedalam.
Tendangan kedalam diberikan:
· Jika keseluruhan bagian dari bola melewati garis samping, baik
menggelinding di permukaan lapangan maupun melayang di
udara atau menyentuh langit-langit.
· Di tempat persilangan garis samping lapangan.
· Kepada Tim lawan dari pemain yang terakhir kali menyentuh bola.
POSISI BOLA DAN PEMAIN
BOLA
· Harus ditempatkan pada garis pembatas lapangan (garis
samping).
· Dapat ditendang kembali kedalam permainan ke arah manapun.
Pemain mengambil tendangan kedalam:
· Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada
pada garis pembatas lapangan atau di luar garis pembatas
lapangan.
Pemain dari tim yang bertahan:
· Para pemain minimum berjarak 5 meter dari bola tempat dimana
dilakukannya tendangan kedalam.
PROSEDUR
· Pemain, penendang kedalam harus melakukannya dalam waktu 4
detik dari saat menempatkan bola.
· Pemain melakukan tendangan kedalam tidak dapat atau tidak
boleh memainkan bola kedua kalinya sampai bola tersebut telah
menyentuh/ disentuh pemain lainnya.
· Bola berada dalam permainan segera setelah bola tersebut
ditendang atau disentuh.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung diberikan pada tim lawan, jika:
· Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola
untuk kedua kalinya sebelum bola tersentuh/menyentuh pemain
lain. Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan dari tempat
dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukandari
daerah pinalti dan dilaksanakan pada tempat yang terdekat
dimana pelanggaran terjadi.
Tendangan kedalam diulang oleh pemain dari tim lawan, jika:
· Tendangan kedalam dilakukan tidak dengan benar.
· Tendangan kedalam dilakukan dari posisi selain tempat dimana
bola melewati garis pembatas lapangan.(garis samping)
· Tendangan kedalam tidak dilakukan dalam waktu 4 detik mulai
dari saat pemain menempatkan bola hingga melakukan
tendangan.
· Terjadinya pelanggaran pada peraturan lain.

PERATURAN 17
PEMBERSIHAN GOL
Pembersihan gol adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol
tidak dapat dikatakan sah apabila gol dilaksanakan melalui ditendang
atau dilempar langsung dari gawang oleh penjaga gawang.
Pembersihan gol diberikan jika :
· Keseluruhan bola telah disentuh oleh pemain dari tim penyerang,
telah melewati garis gawang, apakah menggelinding di tanah
atau melayang di udara dan gol tidak tercetak sesuai Peraturan
No. 11.
PROSEDUR
· Bola dilempar dari titik manapun dalam daerah pinalti oleh
penjaga gawang dari tim bertahan.
· Para pemain lawan harus tetap berada diluar daerah pinalti
sampai bola berada dalam permainan.
· Penjaga gawang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya
sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain lawan atau melewati
garis tengah lapangan.
· Bola dalam permainan ketika bola tersebut dilempar langsung
keluar dari daerah pinalti.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Jika bola tidak dilempar langsung keluar daerah pinalti:
· Pembersihan gol diulang.
Jika bola sudah dalam permainan, penjaga gawang menyentuh bola
untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan pemain lawan
atau melewati garis tengah lapangan:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut terjadi
didalam daerah pinalti, tendangan bebas tidak langsung
dilaksanakan dari garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat
dimana pelanggaran terjadi.
Setelah bola berada dalam permainan, penjaga gawang menerimanya
kembali dari rekan tim:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari
garis daerah pinalti pada tempat yang terdekat dimana
pelanggaran terjadi.
Jika pembersihan gol dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik oleh
penjaga gawang yang memegang bola:
· Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan,
dilaksanakan dari garis daerah penalti pada tempat yang terdekat
dimana pelanggaran terjadi.

PERATURAN 18
TENDANGAN SUDUT

Tendangan sudut adalah cara untuk memulai kembali permainan. Gol
dapat tercetak langsung dari tendangan sudut, tetapi hanya dilakukan
terhadap tim lawan.
Tendangan Sudut diberikan apabila:
· Keseluruhan bagian dari bola, telah menyentuh seorang dari
pemain bertahan melewati garis gawang, baik mengelinding di
tanah permukaan atau melayang di udara dan gol tidak tercetak
sesuai dengan Peraturan No.11.
Prosedur
· Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut, yang terdekat.
· Para pemain lawan berada pada jarak tidak kurang 5 m dari bola.
· Bola ditendang oleh pemain dari tim penyerang yang mendapat
tendangan sudut.
· Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau
disentuh dan keluar dari daerah tendangan sudut.
· Penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya
sampai bola tersebut disentuh/ tersentuh pemain lain.
PELANGGARAN DAN SANGSI
Tendangan bebas tidak langsung dapat dilaksanakan oleh tim lawan,
jika:
· Pemain yang melaksanakan tendangan sudut memainkan bola
kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemain lain.
Tendangan bebas tidak langsung dilaksanakan pemain tim lawan
dari tempat dimana pelanggaran terjadi.
· Tendangan sudut dilakukan dalam waktu tidak lebih 4 detik oleh
pemain yang akan melaksanakan tendangan menempatkan bola.
· Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari busur sudut.
Untuk pelanggaran lainnya :
· Tendangan sudut diulangi.
PROSEDUR UNTUK MENENTUKAN PEMENANG PERTANDINGAN
Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk
menentukan tim pemenang, apabila peraturan kompetisi
mengisyaratkan harus ada tim pemenang setelah pertandingan
berakhir dengan seri.
Waktu tambahan terdiri dari dua waktu yang sama yaitu lima menit
setelah waktu istirahat selama lima menit. Jika tidak ada gol yang
dicetak selama dua babak dari penambahan waktu tersebut dan nilai
akhir tetap berimbang, maka pertandingan ditentukan melalui
tendangan dari titik pinalti.
PROSEDUR TENDANGAN DARI TITIK PINALTI
· Wasit memilih gawang yang akan dilakukan tendangan dari titik
pinalti.
· Wasit melempar koin dan kapten tim yang memenangkan
lemparan koin tersebut memutuskan melaksanakan tendangan
pertama ataukah yang kedua.
· Wasit dan pencatat waktu mencatat tendangan yang dilakukan.
· Masing-masing tim melakukan lima tendangan dari titik pinalti.
· Tendangan dilakukan secara bergantian oleh kedua tim.
· Jika sebelum tendangan kelima kali dilakukan, salah satu tim telah
unggul dan tak mungkin terkejar, maka sisa tendangan tidak perlu
dilakukan.
· Setelah kedua tim melakukan lima tendangan dan hasil angka
akhir sama maka, tendangan dilanjutkan dengan cara yang sama,
sampai dengan salah satu tim ada yang unggul dari jumlah
pemain penendang yang sama, semua pemain dan (pemain)
cadangan dapat dipilih untuk melaksanakan tendangan dari titik
pinalti.
· Setiap tendangan dari titik pinalti dilaksanakan oleh pemain yang
berbeda. Tendangan yang kedua dapat dilakukan setelah semua
pemain telah mendapatkan gilirannya.
· Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan dapat
menggantikan posisi penjaga gawang dalam setiap saat selama
pelaksanaan tendangan dari titik pinalti dilakukan.
· Hanya pemain yang telah ditunjuk sebagai penendang dari titik
pinalti dan petugas pertandingan saja yang boleh tetap berada
didalam lapangan.
· Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk laksanakan
tendangan dan dua penjaga gawang, harus tetap didalam
lapangan permainan dan berada di setengah lapangan dari arah
yang berlawanan.
· Kecuali ditentukan lain, peraturan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Sepak Bola Internasional berlaku juga untuk tendangan dari titik
pinalti.
· Pada saat setelah pertandingan selesai, jika jumlah pemain salah
satu tim melebihi jumlah pemain lawannya maka, tim dengan
jumlah pemain lebih tersebut harus mengurangi jumlah
pemainnya hingga jumlah keduanya sama. Nama dan jumlah
yang tidak ikut serta harus dilaporkan kepada wasit. Kapten tim
bertanggung jawab akan hal ini.
· Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus sudah
memastikan bahwa pemain yang sudah ditunjuk saja yang berhak
melakukan tendangan dari titik pinalti dan tetap berada didalam
lapangan untuk melakukan tendangan itu.

Selasa, 23 November 2010

PERMAINAN BOLA VOLI


Lapangan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43 meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Permainan

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu tosser (atau setter), spiker (smash), libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan. Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan mengusahakan untuk mencapai angka 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak.

Sejarah Permainan Bola Voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Perhitungan Angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
  2. servis yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
Sistem Pertandingan
  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan

disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.

  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang

lain.

  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:

o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan. o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan. o Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan. o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan. o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.

  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:

o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan. o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola volley harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan. o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan. o Pada sat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan. o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan. o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan. o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang. o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.

  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
Teknik

service

Servis pada jaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas. Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis, floating dan cekis.

Service ada beberapa macam:

  • Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
  • Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
  • Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.

Yang perlu diperhatikan dalam service

  • Daftar BernomorSikap badan dan pandangan
  • Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
  • Saat kapan harus memukul Bola.

Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli.

Passing

  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

membendung (blocking)

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

  • Jongkok, bersiap untuk melompat.
  • Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
  • Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.
posisi pemain

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

  • Jongkok, bersiap untuk melompat.
  • Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
  • Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian memblok.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli



Senin, 22 November 2010

PENDIDIKAN JASMANI

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi suatu bangsa. Maju mundurnya suatu Negara sangat ditentukan oleh pedidikan yang diselenggarakan oleh bangsa tersebut.Berhasil tidaknya suatu bangsa terletak pada kualitas pelaksanaanya untuk membangun manusia yang berkualitas tinggi tidak ada jalan lain kecuali melalui pendidikan. Pendidikan juga merupakan upaya untuk mendewasakan individu.Karena individu terdiri dari jasmani dan rohani, maka pendidikan tidak hanya diarahkan pada pembentukan aspek jasmani dan rohani saja, melainkan harus diarahkan pada keseimbangan pembentukan kualitas jasmani dan rohani, sehingga tujuan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.

Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari pendidikan, berusaha untuk mengembangkan pribadi secara keseluruhan melalui beragam aktifitas fisik didalamnya. Aip syarifudin ( 1997 :4 ) menjelaskan bahwa : “ Penidikan jasmani dan kesehatan mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat dalam sehari – hari. Perannya untuk pembinaan dan pengembangan individu kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perklembangan jasmani, mental, social, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang (syaifudin,1997 :4 ).

Sebagai lazimnya pendidiknan secara umum, melaksanakan pendidikan jasmani disekolah diupayakan dapat memberikan perubahan pada anak didik sebagai pusat didalam proses belajar mengajar, karena melalui pendidikan jasmani dapat ditanamkan sikap–sikap positif pada anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan jasmani juga diarahkan pada kemajuan aspek afektif, kognitif, dan psikomotor sebagai ciri khas pendidikan jasmani. Berhasil tidaknya perubahan itu ditentukan oleh guru pendidikan jasmani dengan segala perannya. Oleh karena itu pendidikan jasmani berintikan gerak, maka guru sebagai salah satu factor dalam pendidikan jasmani harus menguasai, memahami gerak yang benar dan guru sebagai pendidik juga harus memperhatikan sarana dan prasarana. Apabila sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak sesuai dengan kemampuan anak didik, maka siswa sebagai anak didik dalam melakukan aktifitas merasa takut dan terpaksa sehingga siswa menjadi tidak senang dengan mata pelajaran pendidikan jaasmani.

Kondisi seperti ini salah satu diantaranya disebabkan karena guru masih menggunakan pendekatan yang cenderung mengarah pada olahraga prestasi dalam pengajarannya. Guru menentukan tugas – tugas bagi siswa melalui kegiatan fisik seperti olahraga prestasi, tanpa mempertimbangkan kemampuan siswa .Akibatnya pendidikan jasmani disamakan dengan pembelajaran olahraga. Hal ini tentu merugikan siswa karena bagi siswa yang kurang terampil dirasakan sangat berat.Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi malas dalam mengikuti pembelejaran pendidikan jasmani.

Demikian pula dalam bidang mata pelajaran permainan sepak bola, dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan sarana dan prasarana yang sebenarnya, maka cenderung anak terjadi malas dan takut sehingga siswa tidak senang dalam pelajaran permainan sepak bola. Pelaksanaan pembelajaran permainan sepak bola dengan menggunakan prasarana yang sesuai dengan peraturan PSSI atau menggunakan cara seperti apa yang diajarkan pada orang dewasa, akan menyebabkan siswa menjadi malas karena mereka tidak mampu dalam melaksanakan pembelajaran permainan sepak bola. Hal seperti ini mengakibatkan anak menjadi frustasi sehingga menimbulkan rasa benci pada pelajaran permainan sepak bola. Sebaiknya pembelajaran seperti ini jangan diterapkan dalam pendidikan jasmani karena akan merugikan siswa.

Guru juga harus menguasai tentang keterampilan memanfaatkan penggunaan lapangan. Husdarta (2000:62) menjelaskan : Didalam proses belajar mengajar guru juga dapat memperlihatkan adanya perubahan dalam gaya mengajar. Dalam penggunaannya guru harus lebih bersikap fleksibel dan spontan. Metode ini lebih bersifat proses dengan tujuan untuk :

a. Meningkatkan perhatian siswa terhadap proses belajar mengajar

b. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

c. Membangkitkan motivasi

d. Memberi pilihan dalam menggunakan alat ajar yang diingini

e. Meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor.